Slider

Business

Marketing

media

advertising

» » » Perbedaan Pengamen Jalanan di Paris dan di Indonesia

Hai sobat blogger Indonesia tercinta..kali ini ane akan coba uraikan beberapa Perbedaan Pengamen Jalanan di Paris dan di Indonesia. Mohon maaf sebelumnya, ini bukan untuk bermaksud merendahkan atau menghina atau tidak menghargai dan lain-lain. Tapi siapa tau dari salah satu pembaca ada yang punya profesi sama dengan ane yaitu ngamen, kebetulan ane tiap malam juga ngamen di hotel-hotel daerah Jogja. Nih kalau gak percaya boleh liat profile pasukan ngamen ane di www.justlistenjogja.blogspot.com hehehe..

Jadi tujuan ane nulis artikel ini semoga pekerja seni jalanan bisa lebih memperhatikan kualitas dan juga kreativitas dalam mencari rejeki, karena dengan kualitas tentu kita juga tidak akan dipandang sebelah mata meskipun hanya sekedar ngamen di jalan sekalipun. Yah mungkin memang benar jika orang-orang di negara lain sana lebih bisa menghargai sebuah kreativitas dibanding dengan disini, seperti contoh saja untuk tepuk tangan saja rata2 orang kita pelit apalagi ngasih duit. Apalagi apabila yang kita suguhkan terkesan asal-asalan, pasti bisa kamu bayangkan sendiri. Dan inilah Perbedaan Pengamen Jalanan di Paris dan di Indonesia yang bisa saya tulis menurut apa yang saya ketahui saja.

1. Pengamen di Paris berada di satu tempat dalam setiap perform dan Pengamen di Indonesia rata-rata keliling bahkan terkadang dor to dor.

Pengamen Jalanan

Entah karena berfikiran jika keliling rejeki pasti lebih banyak atau bagaimana tapi nyatanya kebanyakan pengamen di Indonesia berkeliling atau di lampu merah dan bis kota. Berbeda dengan di Paris jika kalian lihat di mbah google atau video youtube mereka hanya berada di satu titik tempat, cukup focus dengan unjuk keahlian mereka dalam bermain musik, dance atau lainya. Mereka menaruh tempat khusus untuk yang ingin memberikan uang. Syaratnya satu sob, yaitu memaksimalkan kualitas dari keahlian mereka dan orang-orang disekitar akan tertarik untuk mendekat. Saya bersukur saat ini khususnya di Jogja sudah mulai ada pengamen jalanan yang benar-benar menunjukan kualitas sehingga tidak perlu keliling, kalian bisa lihat di Malioboro yaitu sebuah group musik angklung yang unik dan disitu akan banyak dikerumuni oleh orang yang lewat disitu.

2. Kostum Pengamen di Paris tetap layaknya di atas stage dan Pengamen di Indonesia sering asal-asalan

Jika kamu sering lihat pasti rata-rata pengamen di Indonesia akan mengenakan pakaian asal-asalan, lusuh dan terkadang sudah bau keringat karena dipakai lebih dari 1 hari (tidak semua, hanya kebanyakan). Mungkin jawabanya adalah, ya wajarlah kan ngamen buat makan boro-boro untuk beli baju. Tidak seperti itu juga kali, saya yakin mereka tidak hanya memiliki satu baju. 
Hanya saja mungkin mereka berfikir cuma untuk ngamen ini nanti juga kringetan trus kotor, masalahnya ya karena point 1 tadi yaitu keliling-keliling. Walaupun ngamen di jalan jika penampilan tetap dinomer satukan pasti malah akan menjadi sesuatu yang lebih dan menarik untuk ditonton.

3. Totalitas perform. 
Pengamen di Paris akan focus bernyanyi satu lagu dengan sabaik-baiknya sampai selesai dan pengamen di Indonesia hanya sepotong-potong (begitu dikasih duit langsung kabur). Parahnya lagi terkadang hanya jrang jreng nananina atau tepuk tangan saja. Mungkin karena berbeda cara berfikirnya jika pengamen Paris adalah ingin menunjukan karya atau keahlian mereka agar dihargai dan akhirnya juga mendapatkan duit sedang kalau pengamen di Indonesia tujuanya satu yaitu cari duit..Jreng lalala dapat duit (mungkin andai belum jreng duit sudah keluar ya batal deh itu jreng..hahaha).

4. Skill dan Kualitas
Coba kamu dengarkan baik-baik setiap pengamen yang kamu temui di jalan atau di bis kota. Banyak yang jika kita dengarkan ternyata mereka nyanyi asal-asalan saja, walaupun ada yang memang benar-benar bagus tapi bisa kita hitung jumlahnya. Terkadang suara gitar kemana, suara nyanyi kemana. Parahnya lagi ada yang tidak perduli senar gitar tinggal 4 padahal seharusnya kan 6..hahaha. Kalau sudah begitu apakah kamu ikhlas mau kasih mereka duit? Maaf bukan masalah sosialisasi atau kasihan lo ya, tapi tentang kreativitas. Kemudian lihat video pengamen jalanan di paris yang ada di youtube, pasti akan takjub dengan permainan mereka entah musik atau dance dan lainnya. Ya, karena yang ditampilkan di youtube ya pasti yang bagus-bagus..eits jangan salah sob..bule-bule disana juga sekritis kita tiap ada yang kelihatan jelek atau lucu pasti akan mereka unggah juga lo.

5. Pengamen di Paris memang benar-benar Seniman yang bekerja di Jalan sedang pengamen di Indonesia banyak yang bukan Seniman tapi kepepet cari duit gak nemu jalan.
Nah ternyata akar permasalahan dari point2 di atas adalah hal ini sob. Semua terjadi karena sebuah keterpaksaan yang mengharuskan mereka cari duit dengan apa yang ada di depan mata. Contoh saja misal anak kecil yang sudah tidak punya siapa-siapa, main musik dia tidak bisa tapi dari pada jadi pengemis lebih baik ngamen karena lebih dihargai. Akhirnya modal tepuk tangan juga dijalani yang penting tidak sekedar meminta-minta. Mungkin juga karena belum banyaknya lapangan kerja sehingga terlahir seniman-seniman jalanan yang sebenarnya bukan seniman.

Itulah beberapa Perbedaan Pengamen Jalanan di Paris dan di Indonesia yang bisa saya tulis. Sekali lagi saya tidak bermaksut menjelekan pengamen-pengamen di Indonesia. Hanya saja saya berharap agar pekerja seni di jalanan juga lebih memaksimalkan ketrampilan mereka agar mampu menyuguhkan sesuatu yang unik dan luar biasa sehingga tidak akan lagi dipandang negatif atau sebelah mata. Selain itu pasti akan lebih diakui sebagai salah satu pekerjaan karena membutuhkan sebuah keahlian. Jangan lagi hanya asal-asalan. Saya paling menyukai seniman jalanan yang seperti dibawah ini karena mereka sudah memperhatikan skill, ketrampilan dan juga memaksimalkan penampilan sehingga layak untuk dihargai.

«
Next
Bài đăng Mới hơn
»
Previous
Bài đăng Cũ hơn

Không có nhận xét nào:

Leave a Reply