Nama dari Anak Indonesia yang Paling Susah Dieja

Di Indonesia ini sebuah nama biasanya akan terdengar simple dan mudah diingat. Kecuali dengan anak-anak indo hasil pernikahan dengan warga asing dan itupun tidak akan terlalu sulit untuk dihafalkan semisal George, Fredy, dan lainnya. Sedangkan jika nama yang asli / kebiasaan dari Indonesia seperti Joko, Anton, Budi, dan lainnya pasti sangat mudah untuk dihafalkan apalagi dieja. Namun bagaimana jika sebuah nama ternyata tidak ada unsur dari bahasa negara manapun dan sangat susah dieja apalagi dihafalkan? Dan di Indonesia sendiri ternyata ada yang oleh orang tuanya sengaja diberi nama yang teramat rumit untuk dibaca. Adalah "Uoaievantz Sfydz David Junior" Nama dari Anak Indonesia yang Paling Susah Dieja, apakah Anda bisa mengejanya? atau menghafalnya dengan 2 atau 3 kali baca? 

Nama dari Anak Indonesia yang Paling Susah Dieja

Dia adalah seorang bocah usia 7 tahun dan masih duduk di bangku kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah atau setara Sekolah Dasar di Kediri. Bukan hanya Anda, semua yang ada di sekolah tersebut-pun juga sangat kesulitan untuk mengeja nama anak ini. Bahkan sangking rumitnya nama tersebut, sampai pernah menjadi bahan pembahasan tersendiri oleh petugas pengadilan saat dia mengurus akta kelahiran. Pastinya petugas tersebut juga agak kewalahan untuk mengeja-nya..hehe
Menurut Zaenal David Nasron ayah dari bocah itu tersebut, dia sudah terbiasa mendapat keluhan pelafalan sejak nama nyeleneh anak pertama hasil pernikahannya dengan Heriyani. Orang-orang di lingkungan saat anaknya berinteraksi, misalnya, sekolah hingga keluarga, selalu merasa kesulitan melafalkan nama panjang anaknya. Untung saja di tengah nama tersebut ada kata David yang bersahabat dengan lidah orang Indonesia. "Banyak yang nanya nama anak saya itu dari bahasa apa, padahal bukan dari bahasa mana pun. Di awal-awal dulu, saya sempat dianggap gila," kata David yang berprofesi sebagai penulis buku ini.

Ternyata beberapa alasan yang mendasari pemberian nama "Uoaievantz Sfydz David Junior" kepada anaknya tersebut adalah bahwa menurutnya nama adalah identitas yang melekat pada diri seseorang sehingga harus benar-benar menjadi pembeda dengan orang lain. Selain itu nama adalah doa, jadi dia berharap nama itu akan menggerakkan anaknya untuk dapat memberikan kontribusi yang tidak biasa bagi kehidupan, sesuai namanya yang juga tidak biasa. Alasan terakhir adalah berharap dapat menjadi pendorong agar penyandang nama dapat berperilaku sebagaimana kandungan namanya. Nama bagus akan sia-sia jika tidak ada perbuatan nyata meraih doa itu.

Dan yang unik ketika anak tersebut ditanya tentang namanya, jawabanya adalah "Nama saya Evan...," dia menyebut nama pendeknya saja karena ternyata juga tidak hafal nama panjangnya. Namun Evan ini ternyata seorang anak yang memiliki hoby olahraga bulu tangkis dan menggambar. Selain itu prestasi sekolahnya juga bagus dan patut dibanggakan.